Senin, 14 Februari 2011

Prinsip dasar Orang korea


Prinsip Dasar Orang Korea
Rupa – rupanya, ada prinsip dasar orang – orang Korea yang berhubungan dengan Gerakan Hwarang, Saesakogye, yang merupakan prinsip dasar penting dalam bersikap dalam kehidupan dengan sesama. Karena adanya prinsip dasar Gerakan Hwarang, Saesakogye, juga merasuk pada diri pelajar di Korea. Karena mereka mempunyai rasa hormat yang relative tinggi kepada guru atau dosen mereka. Orang Korea juga memegang prinsip ini dengan kuat. Prinsip dasar ini dicetuskan oleh Biharawan Wonkwang. Beliau adalah seorang biksu pada masa Kerajaan Silla ( 542 – 640 ), yang kembali ke Silla setelah mempelajari agama Budha di Kerajaan Sui. Ada lima perintah bagi Hwarang atau kaum elite muda itu, yaitu :

€ Pertama, berbakti kepada Raja.

€ Kedua, setia kepada orang tua.

€ Ketiga, percaya kepada teman.

€ Keempat, pantang mundur dalam medan perang.

€ Kelima, bersikap arif dalam ‘ membunuh ‘ orang lain.

Ђ Pertama, berbakti kepada Raja. Raja adalah seorang penguasa, yang menata kehidsupan rakyat melalui sistem pemerintahan pemilihannya. Raja adalah penguasa tertinggi pada suatu Kerajaan dan Korea adalah Negara yang bermula dari sebuah Kerajaan. Kekuasaan dan pengaruh Raja sangat besar. Sifat dan kepandaiannya memiliki ciri khusus. Sampai – sampai jika ada seorang Raja itu adalah Raja yang bijak, beliau akan pas dilabeli dengan peribahasa berikut ini, demikian juga sebaliknya, “ Raja adil Raja sembah, Raja lalim Raja disanggah. “ Peribahasa ini berarti bahwa raja yang adil disayangi dan raja yang zalim dibenci rakyatnya.

Misalnya, seorang professor adalah Raja bagi para mahasiswa. Jadi, sudah dengan refleksnya para mahasiswa menaruh hormat yang sangat tinggi kepada dosennya.

Ђ Kedua, setia kepada orang tua. Setelah raja, posisi kedua yang sangat dihormati sebagai insan didunia ini adalah orang tua. Dalam realitas keseharian kehidupan modern Korea sekarang ini, pemerintah sampai – sampai memformatkan ajaran gerakan ini ke dalam salah satu pasal undang undangnya, yang antara lain isinya adalah dikenakan hokum tertentu bagi seorang anak yang menelantarkan orang tuanya. Demikian juga dalam relasi sosial antar sesama. Menjadi pertanyaan awal bagi seseorang untuk menanyakan umur lawan bicara. Karena apa? Dengan mengetahui posisi tua muda umur seseorang, orang itu kan dapat menempatkan diri sebagaimana dia menghormati satu sama lain.

Ђ Ketiga, percaya kepada teman. Kalau seorang teman berbangsa Korea sudah menjalin persahabatan tulus dengan siapapun, jalinan itu akan dipegangnya erat. Sikap percaya penuh kepada teman dijunjungnya tinggi – tinggi. Komitmen, antar teman menjadi ikatan jiwa yang tiada tar bagi kesetiaan persahabatannya. Jangan heran jika jalinan persahabatan itu, bahkan sampai – sampai melebihi jalinan persaudaraan sedarah daging. Dengan sikap tulus percaya kepada teman ini, jangan coba – coba menyia – nyiakan hubungan antar teman dengan bangsa Korea.

Ђ Keempat, pantang mundur dalam medan perang. Kemerdekaan yang diraih dengan keras oleh bangsa ini dari imperialis dinegerinya, dalam kurun yang tidak lama, Korea bangkit menjadi bangsa yang berjajar di barisan depan. Korea melesat denagn tekad pantang mundurnya untuk menjadi yang terbaik.

Ђ Kelima, bersikap arif dalam membunuh orang lain, itu ratinya bahwa kata pembunuh pasti bukan kata yang bermakana leksikal semata – mata, melainkan kata yang bermakna konstektual. Misalnya kata itu berarti mengalahkan, bersaing, berkompetisi dan yang semacamnya. Sikap arif adalah sikap yang bijaksana, cerdik, pandai, dan berilmu. Korea sedikit banyak terjawab melalui titik – titik ajaran gerakan ini. Begitulah orang Korea. Beginilah salah satu dari banyak sisi sikap kesehariannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar